Minggu, 21 November 2010

Deindividuasi sebagai pencetus agresi

FAKTOR PENGARUH DAN PENCETUS AGRESI
Deindividuasi
Menurut Lorenz, deindividuasi dapat mengarahkan individu kepada keleluasaan dalam melakukan  agresi sehingga agresi yang dilakukan bisa lebih intens. Hal itu didukung penelitian penjara tiruan oleh Zimbardo dan kolega-koleganya. Deindividuasi mengurangi peran identitas diri atau personalitas individu pelaku ataupun korbannya.  Pada kondisi normal, identitas diri berfungsi mambatasi intensitas agresi.
Kekuasaan dan Kepatuhan
Sesuai dengan eksperimen Stanley Milgram yang telah mencatat bahwa kepatuhan individu terhadap otoritas penguasa mengarahkan individu tersebutkepada agresi yang lebih intens, karena dalam situasi ini individu akan menggantungkan tanggungjawabnya kepada penguasa.
Provokasi
Provokasi (mengancam maupun  tidak) sering dijadikan dalih untuk melakukan agresi. Hal ini telah dibuktikan oleh Wolfgang (1957) dan Beck (1983).
Pengaruh Obat-Obatan Terlarang (Drug’s Effect)
Mengkonsumsi alkohol dalam dosis yang tinggi akan memperburuk proses kognisi terutama pada informasi yang kompleks dan menyebabkan gangguan kognitif, yaitu mengurangi kemampuan seseorang untuk mengatasi atau bertahan dalam situasi kompleks. Gangguan kognitif ini khususnya mempengaruhi reaksi terhadap isyarat-isyarat yang samar. Kadang-kadang alkohol digunakan dalih pembenaran atas tindakan agresi mereka.
·        Marijuana mengakibatkan perasaan senang, ephoria, dan jarang digunakan dalam tindakan kekerasan.
·        Phencyllidrine berhubungan langsung dengan kekerasan. Efek berlangsung selama beberapa minggu.
·        Barbiturates mengakibatkan individu mudah terangsang, permusuhan, dan agresi terbuka.
·        Streroids mengakibatkan kemarahan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
·        Cocaine menimbulkan “kekerasan instrumental” (kekerasan yang dilakukan untuk memperoleh uang yang nantinya akan digunakan untuk membeli obat-obatan lagi), paranoida, dan meningkatkan agresi 15%-20% khususnya bila dikonsumsi bersama alkohol.
Faktor-Faktor yang Mengurangi Hambatan Berprilaku Agresi.
1.      Rendahnya Kesadaran Diri
Anonimitas,tingginya arousal emosional, kekaburan tanggungjawab, dan keanggotaan dalam suatu kelompok yang kohesif dapat menyebabkan berkurangnya kesadaran publik maupun kesadaran pribadi. Rendahnya kesadaran publik membuat seseorang tidak memperdulikan akibat dari perbuatannya. Sedangkan rendahnya kesadaran pribadi membuat orang deindividuasi. Hal ini memicu kendali agresi yang ada di dalam diri melemah. 
2.      Dehumanisasi
Dehumanisasi merupakan anggapan pelaku bahwa korbannya bukan manusia (seperti binatang). Dehumanisasi membuat pelaku kurang memiliki perasaan bersalah dan kecemasan terhadap korban agresinya.
3.      The Culture of Honour
Kesesitifan terhadap hinaan demi mempertahankan kehormatannya dengan berlatar belakang budaya yang menjunjung tinggi kejantanan, ketangguhan, dan kemampuan membalas denadam. Hal ini mudah memicu adanya agresi.

sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar