Ditinjau dari metode pendekatannya, secara garis besar bimbingan dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu:
  1. Teknik pendekatan secara Individual
  2. Teknik pendekatan secara Kelompok
Teknik pendidikan secara Individual, yaitu bimbingan yang di berikan secra individual atau perseorangan. Hal tersebut sering dikenal dengan istilah “individual conseling” karena pembimbingan tersebut dilakukan secara individual.
Teknik pendekatan secara kelompok, yaitu bimbingan yang dilaksanakan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus sehingga beberapa orang atau individu sekaligus dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.
Bimbingan klompok dilaksanakan jika masalah yang dihadapi beberapa murid relatif mempunyai kesamaan atau saling mempunyai hubungan serta mereka mempunyai kesediaan untuk dilayani secara kelompok. Oleh karana itu, selain masalah yang timbul tersebut dihaapi oleh banyak murid, faktor kesedian klien itu sendiri akan ikut menentukan bentuk layanan kelompok. Bimbingan klompok memang akan efektif sepanjang memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, bimbingan klompok sering dilakukan dalam rangka usaha-usaha yang bersifat preventif.
Bimbingan klompok tidak termasuk menumbuhkan atau memperkembangkan suatu klompok, misalnya membina suatu kerumunan menjadi suatu klompok atau membina suatu klompok yang tadinya kecil dan tidak mantap menjadi klompok yang besar, kuat dan mantap. Dalam hal ini, klompok merupakan wadah dimana di dalamnya diadakan upaya bimbingan dalam rangka membantu individu-individu yang memerlukan bantuan. Akan tetapi meskipun klompok merupakan wadah, bukanlah wadah klompok melainkan wadah yang hidup. Dengan kehidupan tersebut, kegiatan bimbingan yang disisikan kedalamnya menjadi berdayagunandan berhasil guna. Kehidupan wadah yang dimaksudkan adalah dinamika klompok yang menjadi jiwa oleh gerak klompok tersebut.
Sebagaimana tergambar pada bahasan sebelumnya, klompok yang hidup ialah yang berdinamika, bergerak dan aktif berfungsi untuk memnuhi suatu kebutuhan. Klompok yang hidp selalu bergerak dan aktif. Suatu kelompok yang diam, tidak bergerak, dapat dikatakan sebagai kelompok sudah bubar atau mati. Bimbingan kelompok bermaksud memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media dalam upaya membimbing individu-individu nyang memerlukan. Media dinamika kelompok tersebut unik dan hanya dapat ditemukan dalam suatu kelompok yang benar-benar hidup. Di sinilah letak arti khusus bimbingan kelompok jika dibandingkan dengan konseling perorangan.
Berdasarkan uraian tersebut, jelaslah bahwa bimbingan kelompok dilakukan dengan memanfaatkan suasana kelompok tertentu. Jenis kelompok yang biasanya dipakai dalam bimbingan kelompok ialah kelompok sekunder, kelompok sosial atau kelompok psikologikal, kelompok tidak terorganisasikan, dan kelompok informal. Keanggotaan dalam kelompok yang dipakai untuk bimbingan kelompok biasanya bersifat sukarela dan para peserta bimbingan kelompok biasanya tertarik memasuki kegiatan bimbingan kelompok karena kegiatan tersebut dianggap dapat menyajikan suasana yang menarik dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan.