Sabtu, 02 Oktober 2010

Kelas Sosial dalam kelompok

Horton ( 1989 : 5 ) kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula. Kedudukan social orang-orang tersebut akan diperbandingkan dengan kedudukan orang-orang lain yang memiliki kedudukan social kurang lebih sama. )Perbandingan tersebut akan menyebabkan suatu kelompok orang-orang yang berkedudukan sama tersebut akan berada di atas atau dibawah kelompok orang-orang yang lain. Munculah kelas social atas kelas social menengah dan kelas social bawah berdasarkan criteria tertentu, seperti yang ada dalam stratifikasi social di atas.
Kelas social atas biasanya mendapat penghormatan atau di hormati oelh kelas social dibawahnya karena beberapa keunggulan yang dimiliki kelas social atas misalnya kedudukan sosialnya maupun kekayaanya. Setiap kelas social yang ada, mereka yang ada di dalamnya biasanya memiliki kebiasaan dan perilaku dan gaya hidup yang sama. Misalnya kelas social atas kebiasaan belanjanya ke Mall atau ke super Market yang ada. Pola makan mereka dengan berbagai macam komsumsi yang bervariasi untuk setiap harin6ya dengan menu makan yang memenuhi empat sehat lima sempurna. Kelas bawah tentunya akan belanja di warung-warung terdekat dengan pola makan seadanya bahkan sering kita jumpai mereka makan jauh dari kebutuhan gizi yang diperlukan.
Pola-pola social dan gaya hidup telah memberikan kesadaran mereka akan kelas social yang mereka miliki, walaupun mereka tidak menghendaki untuk menduduki kelas social bawah, namun mereka menyadari kelas social yang mereka miliki atau digolongkan; oleh karena itu kesadaran kelas social ini akan membawa konsekuensi pola-pola perilaku yang berbeda antara kelas sosial satu dengan kelas social yang lain.
Pola-pola social dan gaya hidup masing-masing kelas social menjadikan kelas social yang mereka miliki sebagai sebuah sub-culture dalam suatu struktur social. Seolah-olah setiap anggota dari kelas sosail tertentu dilihat berbedea dengan anggota kelas social yang lain dan mereka seakan akan mempunyai hak dan jkewajiban berbeda dalam kehidupan masyarakatnya.
Kelas social dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu :
Kelas Sosial Terbuka
Walaupun besar kecilnya kelas social tidak dapat diukur, namun secara umum dapat diketahui bahwa bentuk stratifikasi social di mana kelas social ada di dalamnya adalah berbentuk pyramid runcing keatas dengan pembagian kelas social atas paling sedikit, disusul kemudian kelas social menengah dan kelas social bawah paling banyak jumlahnya.
Kelas social terubuka memungkinkan anggota kelas social yang ada berpindah atau bergeser ke kelas social yang lain baik vertilkal ke atas maupun vertical ke bawah. Kelas social terbuka biasanya terdapat pada masyarakat modern dimana keterkaitan dengan adat semakin kecil, sehingga symbol-simbol adat yang ada sebagai symbol dari kelas social tertentu sudah tidak ada lagi.
Masyarakat modern biasanya menggunakan berbagai simbol-simbol kelas soaialnya dengan panghasilan dan kekayaan yang dapat di wujudkan dengan gedung mewah maupun mobil serta pola dan gaya hidup kelas atas
Batas-batas kelas social sebenarnya tidak jelas sekali sehingga sangat mungkin terjadi interseksi atar kelas atas bawah dengan kelas menengah atas , maupun kelas menengah bawah dengan kelas bawah atas. Kenyataan semacam ini untuk menunjukan bahwa kelas social adalah konsep sosiologis dan ilmiah yang dalam kenyataan dalam kehidupan masyarakat tidak ada. Gambaran di atas juga menjelaskan bahwa yang mempengaruhi kelas social juga sangat relative satu dengan yang lain dan kedudukan seseorang dalam masyarakat adalah hasil totalitas dari criteria penentuan kelas social yang ada. Misalnya dalam hal pendidikan memiliki gelar S3, namun secara ekonomi masuk kelas menengah, tetapi pengaruh di dalam kehidupan masyarakat sangtat besar; maka mereka masih tetap digolongkan pada kelas social tinggi. Demikian juga halnya orang yang memiliki gelar sarjana dan belum memilki pekerjaan maupun penghasilan serta rumah dapat dimasukan ke kelas menengah dan tidak pada kelas bawah. Relativitas yang ada dalam penentuan kelas social bagi seseorang adalah kompleksitas dan totalitas dari kedudukan social yang dimilki dan itu bersumber dari penilaian masyarakatnya dan bukan penilain dari dirinya sendiri.
Kelas Sosial Tertutup
Kelas social dikategorikan tertutup manakala sedikit kemungkinan orang bergeser dari kelas social tertentu ke kelas social yang lain, baik vertikal ke atas maupun vertuikal ke bawah. Kasta di masyarakat India misalnya merupakan salah satu contoh kelas social yang bersifat tertutup, system kelas social kasta tidak memungkinkan orang untuk berpindah kasta apalagi dari kasta ke kasta atas. Kedudukan social seseorang diperoleh melalui jalur keturunan atau hubungan darah.
Masyarakat tradisional status keluarga sangat menentukan kelas social bagi keturunannya. Kwelas bangsawan biasanya anaknya akan dengan sendirinya anak mereka termasuk kelas bangsawan dengan symbol-simbol kebangsawanan yang dimiliki dengan gelar ataupun perilaku yang menunjukan kelasnya.
Simbol-simbol kelas social yang ada pada masyarakat tradisional seperti pakaian dengan perhiasan mas intan permata, pakaian berbulu , maupun urnamen gading gajah dan lain sebagainya sekarang mulai hilang digantikan dengan symbol-simbol yang lebih bersifat kekayaan dan ekonomis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar